Klenteng Eng An Kiong, Wisata Unik yang Bersejarah
Halo sobat Wisatadhirsa!
Kali ini, kita berkunjung ke wisata bersejarah sekaligus tempat ibadah yaitu Klenteng Eng An Kiong. Kalian tau ngga sih? Klenteng ini menyimpan sejarah yang menarik dan memiliki arsitektur bangunan Tiongkok dan Eropa.
Kelenteng Eng An Kiong merupakan salah satu bangunan
tertua di Kota Malang dan telah ditetapkan menjadi salah satu bangunan cagar
budaya (bangunan heritage). Bangunan ini sudah berusia sekitar 193
tahun. Klenteng
Eng An Kiong berlokasi di Jalan Martadinata, Kotalama, Kedungkandang, Kota
Malang. Luas bangunannya sekitar 5.000 meter persegi. Klenteng ini memiliki 99
rupang atau kiem siem (patung dewa-dewi) di seluruh ruangan. Di sini juga
terdapat aula untuk kegiatan kesenian. Klenteng Eng An Kiong ini memiliki
keunikan yakni, sebagai tempat ibadah bagi tiga penganut agama Ji (Khonghucu),
Tao (Taoisme), dan Sik (Budha) atau bisa disebut juga Klenteng Tri Dharma.
Berdasarkan penjelasan Humas Yayasan Klenteng Eng An Kiong Bonsu Anton Triyono menjelaskan, Klenteng dibangun pada 1825 (2564 tahun imlek) atas prakarsa dari Liutenant Kwee Sam Hway (Yauw Ting Kong). Beliau merupaka keturunan ketujuh dari seorang jendral di masa Dinasti Ming (1368-1644) di Tiongkok. Klenteng dibangun dalam kurun waktu 2 periode. Ciri khas dari bangunan ini adalah dominasi warna merah dan kuning yang menyala. Warna merah memiliki makna kehidupan, kebahagiaan dan keberanian. Sementara, warna kuning memiliki makna keanggunan.
Nama “Eng An Kiong” sendiri bermakna Istana
Keselamatan yang Abadi. Nama tersebut berasal dari bahasa Tiongkok. Secara
harafiah, “Eng” berarti abadi, “An” berarti keselamatan dan “Kiong” bermakna
istana. Klenteng juga mempunyai kegiatan rutin seperti berbagai macam upacara
ritual. Pengunjung bisa menyaksikan ataupun mengikuti keunikan tradisi Klenteng
dan masyarakat Tionghoa.
Ketika memasuki Klenteng Eng An Kiong, pengunjung akan
melihat di setiap altar berbagai persembahan yang tertata rapi. Selain itu juga
yang identik dan banyak dijumpai di klenteng adalah simbol naga yang merupakan
simbol dari keperkasaan. Di dalam juga terdapat altar-altar untuk dewa dan dewi.
Mulai dari dewa Bumi (Fu De Zheng Shen) yang merupakan tuan rumah dari klenteng
ini sampai Nabi Agung Kongzi yang merupakan guru spiritual bagi para pemeluk
agama Khonghucu.
Nah itu tadi pembahasan kita tentang tempat wisata
bersejarah yang kami kunjungi kali ini. Ternyata banyak sekali ya sejarah dan
informasi mengenai Klenteng Eng An Kiong ini. Kita dapat belajar mengenai
banyak hal mulai dari dewa-dewi sampai sejarah dari bangunan tersebut. Tapi,
selain sejarah dan informasi-informasi lainnya yang tadi kita bahas. Kita juga
bisa belajar untuk saling menghargai dan menghormatu sesama umat beragama.
Berikut beberapa dokumentasi selama kami mengunjungi Klenteng Eng An Kiong:
Sekian untuk pembahasan jalan-jalan kita hari ini, have
a nice day and stay tuned!









Komentar
Posting Komentar